Aku
benci dunia. Aku benci hidup. Semua menampar aku dengan kejinya dan membuang
aku ke kebusukan terdalam. Tak ada yang peduli, meski hari berganti kelam. Tak ada
kata mengerti, meski derai air mata terpaksa kutahan disetiap detiknya. Aku mencoba
tegar, memendam rasa sakit itu dalam diam. Tak pernah kutunjukkan rasa sakitku,
meski kadang aku sendiri hampir gila dibuatnya! Siapa yang peduli? Untuk apa
mereka peduli?
Aku benci
hidup. Aku benci mereka! Disaat semua hujatan itu diarahkan padaku, aku
berpura-pura tak mendengar… atau bahkan hanya sekadar tak ingin mendengar. Lagi-lagi
aku benci hidup, karena semua yang hidup seakan membenciku dan tak mengharapkan
aku ada. Lagi-lagi aku ingin bertanya pada yang mengutusku disini, untuk apa
aku hidup? Jika bahkan untuk menyenangkan seorang manusiapun aku tak bisa. Jika
bahkan seorang temanpun tak aku miliki.
Apa ada
yang mengerti aku? Saat dia pikir dia mengerti, itu munafik! Mereka selalu
ingin dimengerti, tanpa pernah berusaha merasakan bahwa aku juga ingin
dimengerti. Aku juga ingin dipedulikan. Setiap hinaan yang mereka lontarkan
jelas melukai aku, dan menghinaku seakan rongsokan. Aku tak suka dilahirkan dan
seringkali berharap tak pernah dilahirkan. Aku lebih suka tak ada daripada
hidup hanya sekadar jadi benalu. Tak adakah kisah yang lebih baik untukku? Apa hanya
untuk ini aku hidup? Kenapa tak seorangpun menganggapku penting?
Iya! Aku
memang cuma parasit yang menggangu! Dan jika kalian menyadarinya, kenapa tidak
kalian bunuh saja aku? Biarkan aku menerima kesenangan. Aku jelas lebih suka
mati! Ayoo, tunggu apalagi? Bunuh aku sebelum semua perkataan dan cacian mereka
membuat aku gila. Tolong, bunuh aku!
Baca lanjutannya disini : Mendewa(sa)kan Kepedihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar